Nabi Zakaria a.s.

Kisah NABI ZAKARIA a.s.

Nabi Zakaria a.s. merupakan orang yang saleh, dan hidup diantara kaum bani Israil. Selain sebagai seorang nabi dan rasul, ia juga dikenal sebagai seorang tukang kayu yang memiliki semangat tinggi dalam bekerja, sangat bertanggungjawab, dan selalu mandiri (ia tidak makan, kecuali dari hasil jerih payah kerjanya sendiri).

Nabi Zakaria a.s. berdakwah cukup lama. Hingga usianya telah menjadi tua, tetap saja bani Israil menyembah berhala-berhala. Semakin hari, mereka justru semakin membangkang. Hanya sebagian kecil masyarakat saja yang mengikuti ajaran Nabi Zakaria a.s.




Dalam Al Quran dikhabarkan bahwa Bani Israil adalah kaum durhaka (yang membunuh para nabi utusan Allah SWT). Syamir bin Athiyah menceritakan bahwa ada sekitar 70 nabi yang dibunuh oleh Bani Israil di atas batu di Masjid Al Aqsha. Diantaranya adalah Nabi Yahya a.s. (putra Nabi Zakaria a.s.).
Suatu ketika raja memanggil Nabi Zakaria ke istana. Ia menyampaikan ingin menikahi keponakannya sendiri, dan meminta Nabi Zakaria untuk membenarkan perbuatannya ini. Tetapi Nabi Zakaria menolak bahkan melarangnya, sebab hal ini memang tidak diperkenankan oleh Allah SWT. Seseorang dilarang menikahi keponakannya sendiri, karena masih merupakan mahramnya.
Raja inilah yang memerintahkan pasukannya untuk membunuh Nabi Yahya a.s. (putra Nabi Zakaria). Kemudian Allah SWT menurunkan azab berupa tubuh raja dan keluarganya berubah menjadi ‘tidak lagi berwujud manusia’.
Bani Israil saat itu menjadi marah dan membenci Nabi Zakaria a.s., karena raja mereka beserta keluarganya tiba-tiba terkena azab dari Allah. Mereka menganggap Nabi Zakaria lah yang menjadi penyebabnya. Kemudian mereka mengejar Nabi Zakaria a.s.
Pada waktu dikejar oleh pasukan raja, Nabi Zakaria a.s. bersembunyi di dalam pohon besar yang batangnya terbelah, sehingga Nabi Zakaria dapat masuk ke dalamnya. Tetapi Iblis dengan sengaja datang dan merobek baju Nabi Zakaria a.s. Kemudian Iblis mendatangi pasukan raja dan memberitahukan keberadaan Nabi Zakaria a.s. Pasukan raja awalnya tidak percaya, tetapi setelah ditunjukkan robekan baju Nabi Zakaria, maka pasukan raja menjadi percaya dan beramai-ramai membelah pohon tempat Nabi Zakaria bersembunyi dengan menggunakan gergaji. Hingga akhirnya Nabi Zakaria meninggal dunia. Sebelumnya, Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi Zakaria a.s. agar tetap tenang sampai akhir hayatnya.