Kisah NABI SYUAIB a.s.
Nabi
Syuaib a.s. merupakan keturunan Nabi Ibrahim a.s. Ibunya adalah putri Nabi Luth
a.s. yang juga mertua Nabi Musa a.s. Nabi Syuaib hidup di Negeri Madyan yang
subur yaitu terletak di pinggiran Syam sekitar tahun 1600-1500 SM.
Di
kota As Salt terdapat lembah yang dikenal dengan Wadi Syuaib (letaknya 20 km ke
arah barat laut dari Amman). Lembah
ini masuk dalam wilayah Jordania, dipercaya oleh masyarakat sekitar menjadi
tempat kaum Madyan tinggal bersama Nabi Syuaib a.s.
Oleh
karena pepohonan tumbuh sangat rimbun di Madyan, maka penduduknya dijuluki
Ashabul Aikah atau penghuni tanah yang subur. Selain
penduduknya yang hidup dari bercocok tanam, Negeri Madyan juga menjadi pusat
perdagangan yang ramai.
Apabila
dirunut silsilahnya, sebagian besar penduduk Madyan merupakan anak turun dari
Nabi Ibrahim a.s. , sehingga nenek moyang mereka adalah golongan orang-orang
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Ketika
dakwah Nabi Syuaib a.s. tidak diindahkan, maka Allah SWT menurunkan 3 azab yang
berlangsung secara berurutan, yaitu : Tiba-tiba cuaca di negeri Madyan berubah
menjadi panas yang sangat terik selama 7 hari yang disusul dengan awan yang
berisi bara panas, sehingga penduduknya sangat menderita dan dahaga
berkepanjangan dan terus berlarian mencari tempat perlindungan.
Kemudian
Allah SWT mengirimkan awan gelap bergumpal-gumpal yang mereka pikir membawa
kebaikan dan berteduh dibawahnya. Tetapi,
tiba-tiba terdengar bunyi ledakan amat dahsyat yang memekakkan telinga
(disertai percikan api) dan langsung membakar tubuh penduduk negeri Madyan.
Selanjutnya,
Allah SWT mengirimkan gempa bumi yang datang susul-menyusul hingga bumi
terbelah.
Binasalah penduduk Madyan. Hanya Nabi Syuaib a.s. beserta pengikutnya yang
tersisa dalam peristiwa mengerikan
ini.